Seruan untuk Berqurban
Assalamua
Sejarah 'Aisyiyah
Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
Aisyiyah merupakan organisasi otonom bagi wanita Muhammadiyah yang dibentuk oleh Siti Walidah atau yang biasa dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan bersama dengan suaminya, Kiai Haji Ahmad Dahlan. Aisyiyah didirikan pada tanggal 19 Mei 1917 (27 Rajab 1335 H) di Yogyakarta. Organisasi ini terbentuk di waktu yang bersamaan dengan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H. Tujuan dibentuknya organisasi ini yaitu sebagai wadah pergerakan bagi kaum wanita Muhammadiyah.
Awal Didirikannya Aisyiyah
Pada awalnya, organisasi ini memiliki nama Sopo Tresno, yang memiliki makna literal ‘siapa suka atau siapa cinta’. Lahirnya Sopo Tresno digagasi oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan bersama istrinya, Nyai Ahmad Dahlan. Pada waktu itu, Sopo Tresno belum menjadi organisasi, hanya suatu forum pengajian untuk wanita, baik tua maupun muda.
Sopo Tresno merupakan kelompok pengajian yang dibentuk oleh Nyai Ahmad Dahlan bersama suaminya, KH Ahmad Dahlan. Untuk mengubah Sopo Tresno menjadi organisasi yang konkret, pembentukan organisasi perempuan Muhammadiyah ini diawali dengan adanya rapat yang dilaksanakan di kediaman Kiai Haji Ahmad Dahlan pada tahun 1917. Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa pengurus Muhammadiyah antara lain KH Fachrudin, KH Mochtar, Ki Bagus Hadikusumo serta pengurus Muhammadiyah lainnya. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa organisasi tersebut akan dibentuk dengan nama Aisyiyah, atas usul Haji Fachrudin.
Dikutip dari m.muhammadiyah.or.id, pada awalnya muncul usulan nama “Fatimah” untuk organisasi perkumpulan kaum wanita Muhammadiyah itu, tetapi usulan nama tersebut tidak diterima oleh beberapa anggota rapat. Lalu, KH Fachrudin mengusulkan nama “Aisyiyah” yang kemudian disepakati dalam rapat tersebut.
Mengapa Dinamakan Aisyiyah?
Berdasarkan yang dikutip dari aisyiyah.or.id, nama Aisyiyah terinspirasi dari nama istri Nabi Muhammad SAW, yaitu Aisyah yang dikenal cerdas dan mumpuni. Muhammadiyah memiliki arti pengikut Nabi Muhammad, sedangkan Aisyiyah memiliki arti pengikut Aisyah. Keduanya merupakan pasangan serasi dalam berdakwah, seperti figur Muhammad dan Aisyah, bahwa Aisyiyah akan berjuang berdampingan bersama Muhammadiyah.
Organisasi Aisyiyah diresmikan pada 22 April 1917, yang dikepalai oleh Nyai Ahmad Dahlan atau Siti Walidah. Lalu lima tahun kemudian, organisasi ini ikut menjadi bagian dari Muhammadiyah, organisasi yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Aisyiyah, Gerakan Amal yang Membuahkan Hasil Nyata
Setelah pondasi Aisyiyah terbentuk, Nyai Ahmad Dahlan dengan giat melayani dan memberi pendidikan untuk masyarakat dengan melakukan pembangunan sekolah-sekolah putri dan asrama, serta menginisiasi program pendidikan Islam bagi perempuan melalui organisasi Aisyiyah ini.
Sekolah Aisyiyah sendiri merupakan penganut ideologi pendidikan Ahmad Dahlan, yaitu Catur Pusat : pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat, dan pendidikan di tempat-tempat ibadah. Di tahun 1919, Aisyiyah membangun pendidikan dini untuk anak-anak dengan nama FROBEL, yang merupakan Taman Kanak-kanak yang didirikan oleh bangsa Indonesia untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1923, Aisyiyah mengadakan kegiatan memberantas buta huruf, baik huruf arab maupun latin. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memperdalam ilmu dan untuk kemajuan emansipasi wanita di dunia publik. Aisyiyah juga mulai menerbitkan majalah organisasi yang dinamakan Suara Aisyiyah di tahun 1926, yang awalnya menggunakan Bahasa Jawa.
Usaha-usaha tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan semakin bertambahnya kader Aisyiyah dan berkembangnya organisasi tersebut. Saat ini Aisyiyah mengelola 4.560 satuan pendidikan, 280 fasilitas kesehatan, 459 organisasi sosial, dan 503 industri usaha kecil. Saat ini Aisyiyah memiliki jaringan yang tersebar luas di 34 provinsi, 370 daerah kabupaten atau kota, 2.332 cabang atau kecamatan, dan 6.924 ranting atau desa.
Organisasi Aisyiyah selalu berkembang dan meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga Aisyiyah tumbuh sebagai organisasi otonom yang meluas ke seluruh penjuru tanah air.
Visi & Misi
Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
Visi Ideal:
Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Visi Pengembangan:
Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani.
Misi:
- 1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.
5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang lain.
6. Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan ‘Aisyiyah.
7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.
8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial, kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.
10. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
11. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat baik dalam dan luar negeri.
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi
Susunan Kepemimpinan
Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
Program Kerja
Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
Hubungi Kami
Jika Anda membutuhkan bantuan, memiliki pertanyaan, atau apa pun, silakan telepon atau datang langsung ke kantor kami.
Majelis PAUD Dasmen
Pimpinan Pusat 'Aisyiyah
Jl. Gandaria 1/1 Kebayoran baru, Jakarta Selatan. Telp. 021-7260492
Suara Muhammadiyah
Gedung GRHA Suara Muhammadiyah, JL KHA Dahlan No 107, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Telp. 0274 4284110